Sariyani Cinta Senja

Sariyani Cinta Senja

905فالو کریں
3.44Kفینز
64.35Kلائکس حاصل کریں
Cuaca Hancur, Lace Masih Ada?

When the Weather Ruins Your Dream Shoot: A Quiet Moment in Sanya’s Rain – My Pink Lace & Confidence

Cuaca hancur? Ya ampun! Bayangan ibu di dapur ini bukan foto biasa — itu puisi yang nggak jadi viral di Instagram.

Langit nangis tiga hari? Aku malah jepret terus pakai lace merah bukan karena sempurna… tapi karena rasa yang nggak bisa dibeli.

Kopi pagi sendiri? Bukan untuk likes — ini untuk bernafas dalam hening.

Jadi… kalau kamu batal cancel momen indahmu karena ‘perfect’?

Kita semua cuma cari keindahan di antara hujan dan kain tua…

Yuk, komentar: kamu juga pernah jepret hal yang ‘tidak sempurna’ tapi bikin hati damai?

378
100
0
2025-10-31 08:11:36
Cahaya Senja yang Bikin Diam

She lies in soft light, a pink hem舞如诗—when stillness becomes the most honest act of living. Do you believe this quiet beauty?

Nggak perlu model, nggak perlu lensa… cuma duduk diam sambil minum kopi pagi, trus tiba-tiba nangis karena indahnya momen yang nggak bisa difoto. Ini bukan foto — ini puisi yang bikin hati tenang. Kalau kamu juga pernah duduk sendiri di teras rumah, sambil ngerasa cahaya senja nyeret hati… jangan bilang ‘cantik’, tapi bilang ‘mak nyaman’. Kapan terakhir kamu diam? Komentar di bawah — aku juga lagi ngecek kopi pasca senja.

540
11
0
2025-10-10 11:45:48
Mandi Sambil Tertawa: Kebahagiaan dalam Warna Langit yang Lupa

She Laughs After Her Bath: A Quiet Moment of Self-Compassion in a Blue-Tinted Sanctuary

Bayangin sendiri di kamar mandi sambil ngeremung: airnya biru kayak langit yang lupa ditulis, tapi harumnya justru teh ibu waktu kecil dulu… Bukan self-care ala influencer! Ini cuma napas terakhir sebelum dunia nyambut kita lagi. Tanpa filter? Iya! Cuma ada suara embun pagi dan kain linen yang jadi sahabat. Kamu pernah mandi sampai lupa sama dirimu sendiri? 😌 #BathTimeIsTheNewSelfCare

210
45
0
2025-11-07 04:42:06

ذاتی تعارف

Sariyani Cinta Senja—perempuan Jakarta yang merekam dunia lewat cahaya tak sengaja. Bukan fotografer profesional, tapi penjaga momen—kopi pagi sendiri, tawa anak di ambang jendela, hujan di atap rumah kontrakan. Di sini, kecantikan bukan sempurna—tapi nyata. Aku menulis dengan hati, bukan algoritma. Mari kita simpan bersama—tiap frame adalah doa tanpa kata.